Namun yang menarik perhatian saya adalah pedaringan. Menurut teman saya yang sudah jadi bapak itu: istilah pedaringan merupakan ungkapan masyarakat banjar. Ungkapan yang menyatakan bahwa pedaringan itu adalah sumber penghidupan suami-isteri. Untuk lebih jelasnya mungkin seperti cerita berikut.
Seorang lelaki sederhana atau bisa juga miskin, lalu menikah dengan perempuan yang sama (boleh juga kaya). Lalu mereka bersama-sama membangun keluarga dari titik nol untuk mengatasi berbagai masalah dan pesakitan. Seperti tak ada biaya untuk melangsungkan pernikahan, kemudian dipusingkan dengan mencari tempat tinggal karena kontrak rumah mahal hingga masalah lain tentang rumah tangga yg lain dan tak habis-habisnya untuk dibahas.
Sampai akhirnya suami isteri itu sukses dengan usaha yang mereka rintis bersama. Jerih payah/ perjuangan bersama dari nol hingga sukses itulah dianggap pedaringan. Jika pedaringan itu ditinggalkan atau dengan kata lain seorang isteri/suami tersebut bercerai –salah satu diantara keduanya menikah lagi- maka usaha/pencaharian apapun yang dilakukan kemudian dengan isteri/suami yang baru tidak akan berhasil (sukses) lagi. Karena pernikahan yang pertama lah yang membawa berkah (soulmate forever, hehe).
Namanya manusia, makhluk yg diciptakan disertai dengan hawa nafsu. Maka keinginan untuk menambah isteri/suami saat harta berlimpah sangat sering terjadi. Pada saat itulah godaan menghampiri. Namun ketika suami/isteri tersebut teringat “Pedaringan” di rumah, maka ada benteng dari dalam untuk menghindarinya.
Entah ini mitos atau bukan, tapi masyarakat banjar masih mempercayainya. Yang jelas ada sisi positif / hikmah yang diambil dari Pedaringan tersebut. Kita dilatih untuk setia dan bertanggung jawab, serta mensyukuri nikmat atas apa yang dikarunia kan Allah.
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” [QS. Ibrahim 7]
*hanya catatan kecil, atas ketidak tahuan istilah/ungkapan masyarakat banjar
**Gambar pinjam disini