
Secara keseluruhan, tema dari buku Bumi Manusia ini cukup kuat. Isi nya menggambarkan situasi atau keadaan sosial dimasa itu, yaitu zaman Pemerintahan Kolonial Belanda. Warga Pribumi Hindia Belanda -sebutan Indonesia waktu itu- mendapatkan hak-hak yang terbatas bahkan bisa dibilang terkucilkan. Sangat berbeda dengan warga Eropa atau Indo/blasteran/keturunan selalu mendapat perlakuan yang istimewa. Itulah salah satu inti cerita dari buku pertama Tetralogi Bumi Manusia karangan Pramoedya Ananta Toer ini.
Penceritaan dikemas sebagai Roman. Lika-liku kehidupan termasuk tema percintaan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam buku terbitan Lentera Dipantera yang sudah dicetak ulang 16 kali.
Tokoh utama dalam cerita ini adalah Minke. Seorang pribumi asli. Meskipun demikian ia memiliki keistimewaan dibandingkan pemuda pribumi lain. Ia satu-satunya pribumi yang bias bersekolah di HBS. Sekolah yang hanya diperuntukkan anak Eropa dan Indo. Kenapa bisa demikian?? Ternyata ada kaitannya dengan isi cerita keseluruhan.
Pada suatu ketika, Minke terjebak dalam masalah. Ia seorang terpelajar namun terkucilkan karena pergaulannya. Bahkan ia telah dituding menjadi seorang tercela, karena telah serumah dengan Nyai Ontosoroh.
Nyai Ontosoroh dikenal sebagai gundik/simpanan seorang lelaki Belanda. Ia sangat dikenal karena kecantikannya. Dibalik kecantikan dan statusnya sebagai gundik, ternyata Nyai Ontosoroh memiliki karakter yang kuat sehingga Minke tanpa ragu untuk mendekatinya.
Kedekatan Minke dan Nyai Ontosoroh bukan tanpa sebab. Selain kagum pada karakter Nyai, ia juga mencintai anak bungsu hasil hubungan gundikan Nyai bernama Annelis Mellema. Selain Minke, Nyai Ontosoroh, dan Annelis tokoh-tokoh lain juga sangat menghidupkan cerita. Setiap karakter punya hubungan cerita yang kuat dengan tokoh utama.
Kedekatan Minke dan Nyai lah awal mula konflik demi konflik terjadi. Pertentangan antara hukum Eropa dan Pribumi menjadi sebuah perguncangan hebat saat itu. Meskipun pribumi, Minke tak sepenuhnya bisa menjadi pribumi. HBS dan Nyai telah membuat Minke lebih memahami Eropa dibandingkan leluhurnya. Keistimewaan itu terlihat saat ia sangat fasih berbahasa Belanda melalui tulisan. Titik ini menjadi permulaan yang akan menjadi pembahasan seluruh cerita. Tulisan Minke yang sering dimuat di surat kabar merupakan prestasi luar biasa dari pribumi sekaligus menjadi sebuah perbincangan setiap orang karena mampu mengangkat masalah menuntut hak-hak dan keadilan.
Keadilan apa yang dicarinya?? Sebaiknya anda membaca sendiri saja agar dapat menginterpretasikan apa yang ingin disampaikan oleh Om Pram.
***
Pramoedya Ananta Toer, dikenal sebagai aktivis yang dikecam pada masa lalu. Lahirnya Tetralogi Bumi Manusia hampir seluruhnya dia tulis dari penjara. Sudah banyak penghargaan yang beliau terima sebagai apresiasi dunia terhadap tulisan beliau yang mengangkat tema Idealisme dan Kemanusiaan.
Saya cukup tertarik dengan salah satu kalimat dalam setiap buku Om Pram, yaitu “Sumbangan Indonesia untuk Dunia”. Ya, beliau ingin mengungkapkan -yang juga disebutkan dalam Bumi Manusia ini- bahwa inilah sumbangan Indonesia untuk Dunia.
Maaf reviewnya singkat. Buku ini sangat layak untuk dibaca dan dikoleksi. Isinya bagus dan banyak mengandung tema-tema kemanusiaan dan pergerakan. Buku ini berbeda lho dengan buku-buku/Novel populer yang sekarang banyak beredar. Makanya buku ini termasuk dalam 100 buku Indonesia terbaik sepanjang Masa.
*sambil menunggu buku kedua yang belum ada, Buku ketiga dan keempat tak sabar ingin dibaca*
Judul Buku : Bumi Manusia
Penulis : Pramoedya A. Toer
Penerbit : Lentera Dipantera
ISBN: 979-97312-3-2