itulah kata kunci yang harus saya jalankan di sepanjang tahun 2011 ini. Kenapa??
Karena beberapa tahun terakhir, saya mengalami banyak masalah pada sesuatu yang bernama Konsistensi.
Apa saja yang "berbau" kegiatan atau sekedar hobby saya selalu mengalami pasang-surut. Dan yang memprihatinkan adalah kualitas Ibadah.
Ya Rabb..kuatkan iman dan berilah hamba kekuatan agar hamba selalu istiqomah menjalankan perintah-Mu.
Apakah saya saja yang selalu banyak alasan, memvonis waktu lah sebagai penyebabnya. Ketersediaan waktu yang sedikit selalu dijadikan alasan untuk tidak mengerjakan hal tersebut.
Sudah berapa banyak buku yang terlantar belum dibaca..
Sudah berapa barang/benda yang menginginkan disentuh tuannya...
Sudah berapa banyak teks menginginkan dilanjutkan ceritanya...
Sudah berapa banyak hal dan program yang tidak ada realisasinya...
Ayoo...masih Januari, masih ada 11 bulan untuk kembali berlari...
Wahai, mood. Bagaimana cara ku menangkap dan menawan diri mu, agar aku bisa selalu bersemangat dan konsisten dalam mengerjakan sesuatu.
Baiklah, PERTAMA saya akan menempelkan/memasang apa saja dan dimana saja yang tertera tulisan KONSISTENSI.
Kedua..??
Ketiga..??
Keempat...??
dst...??
Anda punya tips-trik-atau saran???
Showing posts with label Tentang Saya. Show all posts
Showing posts with label Tentang Saya. Show all posts
Monday, February 14, 2011
Wednesday, February 9, 2011
Coretan tentang Rumah Cinta

Kata apa yang cocok untuk menjelaskan bahwa saat ini aku sedang mengumpulkan Material: Semen, pasir, air dan campuran lainnya untuk membuat Rumah "Cinta" yang kokoh. Berdoa dan bersabar lah agar musim penghujan berakhir hingga aku bisa membuat bangunannya kokoh berdiri.
Semua orang tahu kalau membangun rumah disaat hujan sangat tidak dianjurkan. Karena material akan mudah hanyut terbawa air. Rumah cinta tidak lagi kokoh. Mudah sekali ambruk dan hancur. Dan aku tak mau itu terjadi.
Cerita Di balik Gambar/Foto (1)

Gambar ini di ambil saat saya melakukan study lapangan ke Bendungan Amandit di Desa Malutu Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kandangan. Tepatnya pada tanggal 14 Mei 2008. Saat itu saya dan teman-teman angkatan 2004, 2003, 2005 ditemani Dosen Pengasuh Mata Kuliah Irigasi & Bendungan Air serta dosen mata kuliah pendukung lainnya. Seingat saya ada Pa Busera, Pa Darmansyah, Pa Yuslan, Pa Norman dll.
Ketika kami mengunjungi salah satu titik Ruang Olak Air/Pintu Air, sambil mendengarkan penjelasan pihak Kontraktor (Wika-sebagai pelaksana proyek pekerjaan pembangunan Bendungan Amandit) kami beristirahat ditempat yang teduh. Karena semua teman-teman merupakan anggota HIMAGIFO (Himpunan Mahasiswa Gila Foto), jadilah tempat ini sebagai tempat pelampiasan hobby mereka.
Tercatat banyak mahasiswa termasuk saya yang jadi model dan fotografer dadakan. Padahal dengan kamera seadanya. Yang saya ingat gambar di atas diambil dengan camera pocket biasa, yaitu Sony DSC-S930 dengan ketajaman gambar 10.1 MP.
Alhasil, kombinasi keahlian (model dan fotografer) dadakan, momen dan tempat yang pas, kecanggihan teknologi saat itu menghasilkan gambar/foto terbaik yang saya miliki.
Untuk lebih menghidupkan cerita dibalik gambar/foto tersebut kemudian saya sempurnakan dengan sentuhan photoshop hanya pada bagian airnya saja. Selebihnya adalah asli atau tanpa rekayasa/editan.
Friday, July 23, 2010
[Peristiwa] Hari ini kelabu
Tak ada yang salah dengan hari ini. Langitnya masih berwarna biru, awannya juga tetap putih apalagi pagi masih setia dengan sepi dan gelap sebelum terang datang. Tapi kok hari ini begitu berbeda dengan saya. Kali ini saiaa Lagi-lagi melakukan aksi manuver gila-gilaan. Terinspirasi kejadian di Sachsenring-Jerman kemarin kalee ya. Jungkir balik dari motor kesayangan tanpa menggunakan safety yang memadai kecuali helm, saat itu saya hanya mengenakan Celana panjang training dan kaos olahraga (lengan pendek). Alhasil mendapatkan banyak mata luka dikaki, bahu, pinggang, kepala dan nyeri dileher.
Aksi itu dimulai saat saia menuju jalan pulang ke rumah. Melaju dengan kecepatan sedang-sedang saja (sedikit ngebut, sih) pada kondisi jalan yang agak lempeng. Yang terlihat hanya beberapa mobil-mobil sialan yang parkir ditepi jalan (padahal jalan umum tuh). Parkiran liar tersebut membuat jalan sempit dan sangat mengganggu pengguna jalan termasuk saiaa.
***cheeeaaaattttt***
Dengan kuat saiaa mencengkeram rem tangan, refleks cepat untuk menghindari tabrakan. Karena tiba-tiba sebuah sepeda motor nyelonong memotong jalan. Karena Hukum fisika memang berlaku, saya segera terlempar-jungkir-balik dari sepeda motor setelah sebelumnya melaju dengan kecepatan ‘sedikit’ ngebut.Nama gayanya saya lupa, yang jelas apabila suatu benda berjalan dengan kecepatan tertentu tiba-tiba langsung berhenti. Maka akan timbul gaya dorong (kejut) terhadap materi dalam (sekitar) benda tersebut. Contoh saat kita berada dalam sebuah mobil yang melaju kencang, tiba-tiba sopir mendadak menginjak rem tanpa aba-aba sebelumnya. Otomatis penumpang akan terdorong sedikit ke depan. Nah seperti itulah gaya yang mengiringi peristiwa tragis yang hampir mengancam nyawa saiaa. Bedanya hanya saya menggunakan sepeda motor.
Sebelumnya saiaa sempat kehilangan kesadaraan, sesaat sesudah melakukan manuver gila tersebut. Bisa-bisanya saya sudah di tepi jalan dan dikerumunin orang banyak saat terbangun dan merasakan nyeri dan perih dibeberapa bagian tubuh. Ngga tau apakah saya yang jalan sendiri atau memang digotong orang ke tepi jalan.(heiihhh, parah)
Manuver gila-gilaan ini diakhiri dengan aksi heroik dari saiiaaa, hahaha. Tak ingin menambah rumit masalah dan musibah. Saiaa harus memaafkan pelaku penyebab saiia kecelakaan. Dengan perasaan dan raut muka bersalah seseorang tersebut meminta maaf dan mencium tangan saiaa. Nahh lho..?????
Namanya saja musibah, siapa sih yang mau dan tahu kapan-dimana terjadinya. Apalagi menimpa kita. Mungkin ini adalah teguran Allah buat saya…makanya saiaaa tak menuntut apapun dari (pelaku) nya.Hingga saya menulis ini, tulisan ga jelas ini artinya tak ada luka yang benar-benar parah. Namun ada rasa nyeri dileher dan perih di beberapa mata luka. Kata saksi mata, saya jatuh dengan kepala duluan dan leher saya terlipat. Haaahhhh????
Mudah-mudahan tak terjadi luka dalam yang parah.
23072010
Aksi itu dimulai saat saia menuju jalan pulang ke rumah. Melaju dengan kecepatan sedang-sedang saja (sedikit ngebut, sih) pada kondisi jalan yang agak lempeng. Yang terlihat hanya beberapa mobil-mobil sialan yang parkir ditepi jalan (padahal jalan umum tuh). Parkiran liar tersebut membuat jalan sempit dan sangat mengganggu pengguna jalan termasuk saiaa.
***cheeeaaaattttt***
Dengan kuat saiaa mencengkeram rem tangan, refleks cepat untuk menghindari tabrakan. Karena tiba-tiba sebuah sepeda motor nyelonong memotong jalan. Karena Hukum fisika memang berlaku, saya segera terlempar-jungkir-balik dari sepeda motor setelah sebelumnya melaju dengan kecepatan ‘sedikit’ ngebut.Nama gayanya saya lupa, yang jelas apabila suatu benda berjalan dengan kecepatan tertentu tiba-tiba langsung berhenti. Maka akan timbul gaya dorong (kejut) terhadap materi dalam (sekitar) benda tersebut. Contoh saat kita berada dalam sebuah mobil yang melaju kencang, tiba-tiba sopir mendadak menginjak rem tanpa aba-aba sebelumnya. Otomatis penumpang akan terdorong sedikit ke depan. Nah seperti itulah gaya yang mengiringi peristiwa tragis yang hampir mengancam nyawa saiaa. Bedanya hanya saya menggunakan sepeda motor.
Sebelumnya saiaa sempat kehilangan kesadaraan, sesaat sesudah melakukan manuver gila tersebut. Bisa-bisanya saya sudah di tepi jalan dan dikerumunin orang banyak saat terbangun dan merasakan nyeri dan perih dibeberapa bagian tubuh. Ngga tau apakah saya yang jalan sendiri atau memang digotong orang ke tepi jalan.(heiihhh, parah)
Manuver gila-gilaan ini diakhiri dengan aksi heroik dari saiiaaa, hahaha. Tak ingin menambah rumit masalah dan musibah. Saiaa harus memaafkan pelaku penyebab saiia kecelakaan. Dengan perasaan dan raut muka bersalah seseorang tersebut meminta maaf dan mencium tangan saiaa. Nahh lho..?????
Namanya saja musibah, siapa sih yang mau dan tahu kapan-dimana terjadinya. Apalagi menimpa kita. Mungkin ini adalah teguran Allah buat saya…makanya saiaaa tak menuntut apapun dari (pelaku) nya.Hingga saya menulis ini, tulisan ga jelas ini artinya tak ada luka yang benar-benar parah. Namun ada rasa nyeri dileher dan perih di beberapa mata luka. Kata saksi mata, saya jatuh dengan kepala duluan dan leher saya terlipat. Haaahhhh????
Mudah-mudahan tak terjadi luka dalam yang parah.
23072010
Subscribe to:
Posts (Atom)