Masih ku ingat pertemuan pertama kita (Januari). Kemudian kau dengan setia menemani diriku mewujudkan satu persatu harapanku mengelilingi Indonesia. Sayup-sayup terdengar suaramu ketakutan ketika kita menaiki pesawat ke Jogjakarta. Kau memberikanku semangat saat aku berusaha mencapai puncak Borobudur dan kau dengan setia menunggu dibawah mengambil gambar-foto diriku.
Untuk membalasnya kubawa engkau menghabiskan malam menonton pertunjukan sendratari Ramayana dibawah keeksotisan Prambanan.
Setelah pulang, kau memintaku mengajakmu melihat-lihat kebudayaan dayak Kalimantan di Buntok, Kalimantan Tengah dan bersedia memberikan waktu untukku pendidikan di Surabaya. (Maret)
Sebelumnya kau, memberikanku kesempatan menemuimu persis di 24 tahun kehidupanku (Februari).
Kau juga memperbolehkan diriku mengunjungi Saudari (maya)ku diBandung, dan tak membiarkanku tersesat di Kota Hujan itu karena aku salah menaiki angkot. Sayang saat ku pulang aku tak dapat memberikan oleh-oleh buat mu karena aku tak sempat pergi ke event besar Pekan Raya Jakarta karena sedikit waktu yang kau berikan. (Juni)
Awal September, kau lagi-lagi memberikanku kesempatan untuk menjelajahi Batulicin, kemudian akhir Oktober kau dengan setia memberikan semangat saat aku harus melakukan perjalanan darat-udara-laut sekaligus ketika melihat betapa luasnya kekuasaan kesultanan Bulungan (Balikpapan-Tarakan-Tanjung Selor).
Desember, inilah saat-saat terberat diriku juga dirimu untuk berpisah. Banyak cita-cita bersama kita yang belum tercapai, tetapi aku tak ingin menutup mata tentang kebersamaan kita yang mampu meruntuhkan tabir pembatas yang bernama "TAK MUNGKIN" itu. Akan kurencanakan kembali program-program yang tertunda atau belum terlaksana sambil menyusun langkah maju kedepan, meski tanpamu
Inilah jalan terbaik yang harus kita ambil. Perpisahan merupakan langkah tepat untuk mengarungi hidup yang lebih baik. Mengakhiri lembaran cerita bersama. Terlalu banyak kata dan cerita mengiringi perjalanan kita. Mengingatmu akan menguras banyak emosi bagi diriku, mungkin juga dirimu.
Akan kubuang jauh cerita yang buatku bersedih dan terpuruk ketika mengingatmu. Namun akan kusimpan baik-baik hal terindah yang pernah kau berikan. Keberadaanmu takkan tergantikan untuk diriku, tetapi aku harus menerima kenyataan dan bersiap menggantikan posisimu dengan yang lain dihadapanku.
Akan kujadikan cerita bersamamu menjadi evaluasi dan pengalamanku untuk memulai hal yang baru melangkah bersamanya kedepan.
Berat memang, tetapi menyusun kembali rencana kedepan dan memperbaiki kesalahan adalah suatu keharusan. Tak ingin berlama-lama terkurung dalam masa suram dan kegelapan. Bergegas menuju harapan dan Impian adalah kerjakeras yang akan kulakukan.
Selamat tinggal masa lalu
ku akan melangkah..
Adalah baik memulai sesuatu dengan baik, tetapi lebih baik lagi mengakhirinya dengan baik pula.
Selamat tinggal 2010,
selamat datang 2011
Demi masa.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.