Thursday, July 1, 2010

[Curhat] Produsen Listrik

       Seperti halnya siklus pada Rantai makanan, yang mempunyai andil sebagai produsen selalu menjadi tokoh sentral dalam aspek kehidupan. Jika produsen mengalami masalah, maka akan berimbas dengan rantai yang lainnya. Begitupula dengan keadaan listrik sekarang. PLN yang bertugas sebagai produsen listrik rentan sekali terhadap sikap sensitif masyarakat.

        Jika listrik tak menyala seperti biasanya, maka orang-orang akan berpikir mencari sumber energi yang dapat menggantikan fungsi listrik tersebut untuk menjalankan kegiatan ekonomi dan sosial kehidupan sehari-hari mereka. Jika tidak, maka bisa dipastikan pertumbuhan ekonomi akan terhambat. Saat ini pilihan terbaik masyarakat adalah  mesin Generator (Genset) jika pasokan listrik dari negara tak dipenuhi. Namun hal itu belum lah menyelesaikan masalah yang sesungguhnya. Hanya sebagai solusi sementara, karena mesin Genset adalah mesin yang memerlukan energi lain, yaitu Bahan Bakar.

          Apabila semua orang menggunakan genset maka kebutuhan Bahan Bakar Minyak akan meningkat, otomatis menjadi pemicu kenaikan harga. Tak hanya itu, pada kondisi normal saja kadang pasokan BBM bermasalah. Sehari saja pasokan BBM terhambat, Imbasnya kelangkaan BBM mempengaruhi harga-harga kebutuhan pokok masyarakat. Hal ini menyebabkan efek berantai terhadap harga-harga kebutuhan masyarakat lainnya.

        PLN merupakan satu-satunya penyedia jasa listrik di Indonesia sehingga menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan tingkat kesejahteraan negara. Namun saat sekarang, hal ini menjadi bumerang bagi salah satu BUMN terkemuka di negara ini.

          Apalagi dengan maraknya status di Jejaring sosial dari masyarakat berisi sumpah serapah, gunjingan, makian dan kritik pedas mengeluhkan seringnya terjadi pemadaman listrik di jam-jam yang kurang tepat. Hal ini menjadi tidak enak dilihat, didengar dan dirasakan mengingat hal tersebut merupakan suatu apresiasi buruk terhadap kinerja 'maksimal' yang dilakukan oleh produsen listrik negara. Bahkan hal itu sangat tidak nyaman bagi saya dan siapa saja yang bukan bagian langsung dari perusahaan penyedia jasa listrik tersebut.

        Saya dan beberapa orang lainnya dapat memahami apa yang terjadi pada PLN saat ini. Tapi bukan berarti membenarkan atau menyalahkan tentang krisis dan kenaikan TDL saat ini. Seharusnya jauh-jauh hari PLN memikirkan upaya dan solusi mengantisipasi apabila terjadi kerusakan atau pemeliharaan dari alat pembangkit listrik yang dimiliki. Sehingga pada saat diperbaiki atau dilakukan maintenance, Backup daya cadangan dapat digunakan. Belum lagi 'ketidaktepatan' memilih jam-jam tertentu untuk melakukan pemadaman.

        Alangkah bijaksana jika PLN dan seluruh Instansi terkait mencarikan solusi terbaik untuk  masyarakat mengatasi masalah yang dialami oleh PLN saat ini, sebelum menaikkan tarif dasar listrik yang akan mengundang kontroversi dari masyarakat. Bahkan saya terpikir untuk mengundang para ilmuwan untuk mencari energi lain saja untuk menggantikan listrik.

9 comments:

  1. hehe..kata temen2..jika pake lampu minyak lagi, Program KB harus di galakkan lagi....
    *pendapat yang aneh, namun ada benarnya kali ya*

    ReplyDelete
  2. harus ada penelitian tuh, tapi orang jadulkan g adalistrik emang anaknya banyak, kayak bapakku

    ReplyDelete
  3. hehe...cerita dari orangtua dekat ku juga bilang begitu...

    ReplyDelete
  4. selama hampir 5 tahun di HK belum pernah ngalamin listrik apdam..minim 15 menit karena saklar induk tiba-tiba turun.
    Yang bikin heran tuch, di Banjar khan banyak sungai..kenapa g di bikin waduk trus dimanfaatkan untuk pasokan listrik.....di Jawa khan banyak tuch yg kayak gt. padahal g banyak sungai lho :D
    *ngebayangin jdi korban listrik padam di Banjar...* Kota mati donk

    ReplyDelete
  5. Nah..itu dia....fathur saja sempat terpikir dengan peribahasa..."ayam mati di lumbung padi"...
    selain Kalimantan banyak sungainya....Pulau Borneo ini kaya akan hasil alam yang mengandung banyak energi lhoo....(baca;Batu bara). Entah bagaimana cara manajemen pemerintah Daerah sini mendayagunakannya. Fathur tak ingin berkomentar banyak karena takut salah mengambil kesimpulan,...*sambilmencaritahuapayangsebenarnyaterjadi*

    ReplyDelete
  6. Kalo gak ada listrik juga bingung :)

    ReplyDelete
  7. makanya saya berpikir, bagaimana kalau kita cari saja Sumber Energi pengganti Listrik yang Hemat dan Ramah Lingkungan....

    ReplyDelete