Tuesday, November 30, 2010

Dari sebuah musibah, kecelakaan, mitos hingga perbuatan syirik.

Untuk kesekian kalinya, saya harus menerima kenyataan terkena musibah kecelakaan. Terhitung kecelakaan ini adalah kali keempat dalam enam bulan terakhir. Apakah ada yang salah dengan saya??

28 November 2010 Minggu pagi, dengan awan yang sedikit mendung mengantar keberangkatan saya untuk mengejar sebuah asa di kota Idaman (nama lain kota Banjarbaru). Cahaya matahari saat itu tidak begitu terik, sehingga perjalanan saya sejauh 30an kilo jadi tidak terlalu berat. Tak ada yang kurang saat saya berangkat, apalagi semua sudah saya siapkan matang dari tadi malam. Tetapi ada satu hal yang masih terasa mengganjal dihati, yaitu tidak memberitahu (minta izin) orangtua mau apa ke kota Idaman tersebut.

Apa mau dikata, kejadian itu begitu cepat. Saat itu saya sadar 100 % dan meyakini pasti ada yang salah dengan saya dan motor yang saya bawa. Kecepatan saya saat itu memang sedikit lebih kencang dari yang biasanya. Maklum pagi hari bawaannya pengen jalan kencang aja, apalagi motor yang dipakai selalu minta digenjot habis-habisan. ini nih jeleknya motor balap, kalau dibawa pelan rasanya jadi gimana gitu (tak nyaman).

Saat beriringan dengan mobil -yang terkenal laris dipasaran karena hemat dan harganya yg murah- berwarna abu-abu dengan kecepatan sedikit diatas rata-rata tiba-tiba mobil berhenti mendadak. Apalagi Jarak antara saya dan mobil didepan tersebut kurang dari jarak aman. Walau telah mengurangi kecepatan dan melakukan "breaking" rem tangan (Cakram) plus rem kaki (tromol), kejadiaan naas itu tak terhindarkan. Saya menabrak mobil tersebut dari belakang. Tak hanya itu, sebuah sepeda motor -berdua berboncengan-  juga menabrak saya dari belakang. Bisa kalian bayangkan tabrakan beruntun tersebut.

Saya memaklumi sepeda motor yang menabrak saya dari belakang, maklum saat itu kejadian begitu cepat, saya saja tak dapat berkomentar apa-apa siapa yang salah dan siapa yang benar.

Hasilnya tebeng depan sebelah kanan remuk berkeping-keping. Casing penutup mesin sebelah kanan patah jadi dua, satu masih tergantung dan satunya lagi tak terlihat kemana rimbanya. Plat nomor kendaraan depan dan belakang yang berlapis kaca plastik hilang separuh. Dudukan kunci kontak terbuka, rumahan lampu depan bergeser. Spatbor roda depan lecet, jalu pengunci gas dan kopling penyok. Bagian belakang termasuk knalpot juga pecah.  

Atas kemurahan hati Allah saya masih diperkenankan untuk hidup lebih lama dan Alhamdulillah saya tak mengalami luka yang berarti, hanya sedikit lecet dipipi sebelah kanan bawah (hampir di dagu) dan sedikit nyeri di leher dan bahu. Sehingga saya merasa sakit saat menunduk. Kata temen-temen tetap harus diperiksakan, siapa tau ada luka dalam.

Kerusakan apa saja  yang dialami mobil dan sepeda motor (yg menabrak dari belakang), saya tak tahu. Yang saya lihat bagian belakang mobil berbekas yatiu penyok dan lecet sedikit. Untungnya semua pihak, saya, mobil yang ditabrak dan sepeda motor yang menabrak saya tak memperpanjang masalah dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan masing-masing.

Setelah sampai rumah, kejadian itu saya coba ulang kembali dirumah (direview di otak saja, ngga mau terulang beneran). Empat kali dalam enam bulan adalah kebiasaan yang tak lazim dari data statistik. hehe.

Pasti ada sesuatu yang salah.

Temen-temen sih banyak yang merekomendasikan saya untuk menemui "orang pintar" karena mereka mengatakan ada sesuatu yang tak beres dengan sepeda motor saya. Tepatnya, mereka menyatakan ada besi yang tak cocok alias panas pada salah satu komponen sepeda motor -rekomendasi dari V.Rossi-  yang saya pakai. Konon besi ini harus dibuang atau dilepas dari kendaraan saya tersebut, agar saya tidak terkena "sial" lagi.

Ah, saya tak percaya itu. Itukan perbuatan syirik yang mengakibatkan dosa besar.

[Q.S Annisa - 48] . Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar

kemudian Allah menegaskan kembali pada Al-Qur'an di surah yang sama

[Q.S Annisa - 116]. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.

Saya hanya menyadari kejadian itu sesuatu yang alamiah. Murni karena Human Error atau Sifat labil benda mati. Sebab, beberapa kecelakaan yang saya alami tersebut terjadi diantaranya karena kesalahan saya sendiri yang lengah, tidak konsentrasi, penempatan posisi "balap" yang tidak tepat, perhitungan kecepatan yang salah, lalai dalam "checked" kondisi kendaraan (Rem, tekanan ban dan komponen lainnya) hingga faktor eksternal lain yaitu kesalahan pengendara/pemakai jalan yang lain.

Jadi bukan karena besi panas yang tak cocok pada motor yang saya pakai.

kyapa pelihat pian???


Gambar:
Kondisi Sepeda motor saya sebelum kecelakaan.






8 comments:

  1. sekarang saya lebioh hati-hati... udah kapok

    ReplyDelete
  2. syukurlah, mas...masih dilindungi oleh Tuhan :)
    bencana/cobaan semoga makin mendekatkan kita padaNya, bukannya malah menjauh.

    terima kasih sudah berbagi cerita. semoga sehabis ini tak akan mengalami kecelakaan lagi.

    *banyak2 membaca doa dan sholawat sebelum berangkat*

    ReplyDelete
  3. sama..saya juga sudah kapok..hehe.
    Jangan sampai kejadian kelima terjadi...

    ReplyDelete
  4. Iya gan..
    Sekali lagi ane mau bilang
    "agama boleh jadi budaya, tapi budaya tidak boleh jadi agama"
    Makud ane kepercayaan yang seperti kata agan itu jgn dijadikan kepercayaan. Dan bodohnya banyak orang yang percaya tahayul seperti itu

    Semoga juve-max nya cepet sembuh and agan cepat sembuh pula

    ReplyDelete
  5. Amiin....iya mas, sekedar share supaya yang lain tidak meniru kecerobohan saya apalagi ikut-ikutan percaya tahayul.

    Bener tuh, saya sering terlupa untuk berdoa ketika mau berangkat melakukan perjalanan.

    ReplyDelete
  6. sipp.......ane setuju juga...
    MXnya sudah sembuh setelah diopname satu hari...hehe

    ReplyDelete
  7. Wah, syukur Alhamdulillah bila keadaanmu baik - baik saja Tur

    Maknai saja ini peringatan, mungkin ada sedikit jauh dari Nya :D

    ReplyDelete
  8. Iya bang...sambil mengevaluasi diri...

    ReplyDelete