Wednesday, February 9, 2011

Ranah 3 Warna


"Mantra" Man Jadda Wajadda ternyata tidak cukup untuk menjalani hidup yang pas-pasan. Apalagi bertekad untuk mewujudkan mimpi, mengejar prestasi.

Itulah yang dialami Alif, tokoh utama cerita Ranah 3 Warna buku lanjutan Negeri 5 Menara. Lulusan pondok pesantren Madani ini diragukan oleh teman, kerabat, dan orang-orang terdekatnya bisa melanjutkan kuliah umum apalagi bermimpi keluar negeri.

Termotivasi dari teman kecilnya Randai, ia tak ingin kalah dengan kawannya itu untuk berprestasi.

Perjalanan Alif mengejar mimpinya dapat menjadi pelajaran berharga yang bisa diambil contoh. Ketekunan dan Motivasi yang berlipat-lipat dapat menaklukkan semua penilaian negatif tentang mimpi yang mulanya mustahil dikejar.

Setelah ayahnya meninggal, alif bertekad untuk tidak membebani amaknya dikampung. Pernah bekerja sebagai guru les privat, sales alat kecantikan ternyata belum cukup memenuhi dan membiayai kuliahnya di Bandung apalagi mengirimkan uang untuk biaya adik2nya dikampung. Alhasil bukannya mengurangi biaya, alif malah jatuh sakit dan harus berhutang sana-sini untuk membayar pengobatannya.


Barulah pada saat ketemu bang Togar-senior yang juga guru belajar menulis alif dimedia-alif sedikit demi sedikit bisa mandiri.

Saat terpilih mewakili Indonesia pada pertukaran pemuda Indonesia-Kanada, ternyata alif bertemu sosok teman asal Banjar, Kalimantan. Wuihhh, jadi ikut seneng dan bangga juga jadi "urang banjar".

Apakah ciri-ciri orang suka membunyikan tangan (menggerepok) dengan seakan2 mematah jari tangan itu hanya dilakukan orang banjar??


Saya suka sekali dengan istilah2-quotes2-kosakata2 asing yang dimasukkan dalam buku ini. Ada kamus kecilnya lagi.


Berikut ada beberapa quotes yang saya ambil buat motivasi diri juga. Quotes tersebut sederhana tp punya nilai dan kekuatan didalamnya.

I'malu fauqa ma'amilu
Berusaha diatas rata-rata orang lain

I'timad ala nafsi
Mandiri, bertumpu pada diri sendiri

Iza shadaqal azmu wadaha sabil
Kalau ada kemauan, disitu ada jalan



Man Jadda Wajadda
siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses

Man shabara zhafira
siapa yang bersabar akan beruntung

Man sara ala darbi washala
Siapa yang berjalan dijalannya akan sampai ke tujuan


Selain itu sayaa juga tertarik dengan perumpamaan Golok tajam dan tumpul untuk memotong tongkat oleh Kyai Rais.Golok tajam tak mampu memotong tongkat dengan kekuatan seadanya, tetapi golok tumpul dapat memotong tongkat berkat usaha dan tenaga yang kuat meskipun hanya benda tumpul.

Cobalah bayangkan. Kalian yang dikaruniai bakat hebat dan otak cerdas adalah bak
golok tajam yang berkilat-kilat. Kecerdasan kalian bisa menyelesaikan berbagai masalah. Tapi kalau kalian tidak serius, tidak sepenuh tenaga dan niat menggunakan otak ini, maka hidup kalian tidak maksimal, misi tak akan sampai dan usaha tidak akan berhasil.

Sedangkan kalian yang kurang berbakat seperti golok tumpul yang karatan. Walau otak kalian tidak cemerlang, tapi kalau kalian mau bekerja keras, tidak kenal lelah mengulang-ulang usaha dengan serius, sabar dalam proses perjuangan dan tidak menyerah sedikitpun, maka hambatan apapun lambat laun akan kalian kalahkan.

Apalagi golok tumpul bisa saja diasah. Otak yang biasa-biasa saja selalu bisa diperkuat dengan ilmu dan pengalaman. Usaha yang sungguh-sungguh dan sabar akan mengalahkan usaha yang biasa-biasa saja. Kalau bersungguh-sungguh akan berhasil, kalau tidak serius akan gagal.

Kombinasi sungguh-sungguh dan sabar adalah keberhasilan.
Kombinasi Man Jadda Wajadda dan Man Shabara Zhafira adalah kesuksesan.

Cerita apa saja, pasti lebih menarik kalau ada kisah roman - percintaannya. Alif jatuh hati pada Raisa, temen satu almameter dan teman seperjuangan alif saat pertukaran pemuda Indonesia-Kanada. Bagaimana hari-hari yang mereka jalani dan akhir cerita cinta seperti apa yang mereka temui, Ahh semua cukup menggunggah hati.


Akhir cerita, saya masih penasaran siapa yang jadi Istri Alif?? Raisa, Sarah atau yg lain....

Mungkin bang A. Fuadi telah menyiapkan jawabannya di buku ketiga.

1 comment:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..

    ReplyDelete