Thursday, March 31, 2011

Perbedaan dan Sudut pandang

Tiada yang salah dengan perbedaan
dan segala yang kita punya
yang salah hanyalah sudut pandang kita
yang membuat kita terpisah


mestinya perbedaan bukan alasan
untuk tak saling memahami
harusnya kita bisa memberi jalan
tuk satukan semua harapan

karena tak seharusnya
perbedaan menjadi jurang

bukankah kita diciptakan
untuk dapat saling melengkapi
mengapa ini yang terjadi


****

sekilas lirik lagu "mengapa ini terjadi" yang dipopulerkan oleh Tere dan Alvent ini cukup sederhana. Tetapi jika kita renungkan, semua ada benarnya.

Berbeda itu pasti, tak ada sesuatu makhluk (baca:manusia) itu sama persis. Baik fisik maupun non fisik seperti pemikiran, pendapat atau apapun yang tak terlihat secara kasat mata.

Jika perbedaan fisik kita tak terlalu mempermasalahkannya. (tetep aja biasanya orang mempermasalahkannya; ex. rasis). Namun jika itu sudah menyangkut pendapat, kondisi atau keadaan (baca:nasib) dan lainnya, perbedaan bisa menjadi "mancis" untuk menyalakan api perbedaan.

dan ternyata perbedaan itu bisa membakar atau di istilah kan jurang oleh pencipta lagu "mengapa ini yang terjadi" seperti lirik diatas.

Contoh yang sangat terlihat dalam masalah percintaan.
Perbedaan menjadi sebuah romansa yang dilematis. Antara mempertahankan pendapat/keyakinan diri atau menerimanya sebagai sebuah pertimbangan.

Lalu kenapa sudut pandang yang dipersalahkan???

Menurut saya:
Sudut pandang dapat di "kambing hitam" kan atas segala perbedaan yang terjadi dengan catatan sudut pandang itu tidak objektif. Biasanya sih karena unsur egoisme dari dalam diri. Jadi benar atau salah pendapat orang lain tak pernah diperhatikan apalagi dipertimbangkan.

Idealnya, perbedaan akan menjadi indah apabila kita melihatnya dengan berbagai sudut pandang. Sudut pandang kita sendiri, pihak kedua atau lawan perbedaan kita dan sudut pandang orang lain. Maka pertimbangan dari berbagai sudut pandang inilah kita dapat melihat, memahami dan mempertimbangkan untuk menerima perbedaan menjadi sebuah keindahan.

Contoh:

PSSI vs Pemerintah

Om NH cs, nekat menolak dan mengibarkan bendera perang kepada pemerintah, karena menganggap diri nya benar (padahal#%^%&^^???) lalu dengan gamang berkoar-koar untuk bertahan. Lalu pemerintah dengan om AM membekukan PSSI dengan pertimbangan kebaikan sepakbola Indonesia.

Lalu siapa yang salah??

Yang jelas sudut pandang dari kedua "tokoh" diatas tersebut berbeda. Sudut pandang siapa yang benar, maka kita kembalikan ke sudut pandang kita sebagai orang lain??

Saya menilai individu itu bisa berubah, dari buruk jadi baik atau dari baik menjadi buruk.

Ya, Allah tunjukkan kepada kami yang benar itu benar
dan berilah kami kekuatan untuk mengikuti dan menjalankannya..
dan tunjukkan yang salah itu salah..
dan berilah kami kekuatan untuk meninggalkan dan menjauhinya

NB
Mancis : sebutan pemantik api di kota kami.



9 comments:

  1. lagunya Tere itu kukenal pas ada acara BEM. waktu masih jadi MABA. :)

    ReplyDelete
  2. berarti itu tahun 2003-an ya ka?? he

    ReplyDelete
  3. Itulah kalau olah raga di padukan dengan POLITIK. Prestasi minim komflik malah jaya

    ReplyDelete
  4. Hee...menurut hemat saya sih...
    *maaf jika salah, hehe

    ReplyDelete
  5. Entah lah bud?? miris juga melihat masalah yang dihadapi PSSI.
    sangat berharap KONI mengambil alih PSSI dan menyelesaikan masalah segera...

    atau digadaikan saja...ke Pegadaian...
    *mengatasi masalah tanpa masalah, hehe

    ReplyDelete
  6. Hahahaha
    Bener juga Man, lagian yang aku bingung ko bisa ya organisasi olah raga dijadikan jenjang karir di dunia politik? Pan isunya kaya begono....

    Kita sebagai insan sepak bola amatir berharap ini segera tuntas (klo masih lambat juga ku kasih minum Pil Tuntas aja sudah), soalnya kasihan insan sepak bola seluruh Nusantara terkatung katung mulu (syukur syukur cakep kaya Ka Antung)

    Hehehehehe...

    ReplyDelete
  7. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..

    ReplyDelete