Wednesday, October 27, 2010

The Palace of Illusions

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Other
Author:Chitra Barnejee Divakaruni

Palace of Illusions atau istana khalayan, sekilas tak tampak cerita apa dibalik buku ini. Mungkinkah ini hanya cerita khayalan, Legenda, dongeng atau cerita fiksi yang kadang bikin pusing memvisualisasikan deskripsi penulis. Entah lah?? Siapa dan mengapa diciptakan istana khayalan tersebut menjadi tanda Tanya besar dalam benak saya. Setelah mengamati nama penulis dibagian bawah cover buku dan membaca kutipan cerita pada cover belakang, baru saya bisa menebak-nebak cerita tentang apa.

Chitra Banerjee Divakaruni, seorang penulis dari India, menceritakan kembali historis Mahabrata, namun cerita dikisahkan dari sudut pandang seorang wanita yang menjadi tokoh sentral dalam keseluruhan kisah Mahabrata. Yaitu Panchali atau lebih dikenal dengan Drupadi, putri yang terlahir dari dalam api, putri seorang raja bernama Drupada.

Beberapa puluh tahun yang lalu, saat saya kecil - sekitar kelas 1 SD - cerita Mahabrata di tampilkan pada layar kaca, tepatnya di televisi milik negara. Namun saat itu saya tidak begitu mengerti apa dan bagaimana jalan ceritanya. Beberapa adegan yang saya ingat hanya: saat Arjuna melepaskan anak panah yang kemudian berubah menjadi berbagai bentuk karena ilmu yang dimilikinya. Ada lagi adegan perempuan yang pakaian (kain sari) nya ditarik dan tak habis-habis. Kemudian sosok krisna yang murah senyum.

Setelah membaca buku ini saya baru tahu semuanya. Anak panah yang rupanya berbagai bentuk dan bisa berubah-ubah itu adalah astra-astra pemberian dewa. Saya baru tahu kalau Lima Pandawa mempunyai istri yang sama. Satu istri dengan lima suami. Ckkkckkk…Sekali lagi satu isteri dengan Lima suami (nggak salah dan terbalik nih). Walau ada juga isteri-isteri masing-masing pandawa. Saya juga baru tahu kenapa Arjuna menjadi salah satu symbol pria yang digemari banyak wanita. Bahkan mereka seharusnya tak disebut Pandawa Lima. Pada salah satu bab pada buku terbitan Gramedia Pustaka Utama ini semuanya terungkap

Selain Panchali, Lima pandawa, dan Krishna banyak juga lho tokoh-tokoh yang menghidupkan buku ini. Kunti, Karna, Bisma, Duryodana, Drona, dll (bahkan dikota saya nama-nama mereka sering dijadikan nama jalan). Saya baru tahu Gatot Kaca itu anaknya Bima, Bima yang kekar dan suka makan juga seseorang yang penuh cinta, lalu ada juga tokoh Srikandi yang dijadikan symbol pemain bulutangkis wanita Indonesia. Apa hubungannya ya?? Apakah kisah Mahabrata itu mencakup Indonesia. Kan Mahabrata identik dengan India, harusnya India bisa somasi dong Srikandi dipake Indonesia. Kayak rebutan batik, reog, dan angklung itu sama tetangga (eits, jangan membahas masalah ini)

Jika kalian meragukannya, boleh deh baca sendiri buku ini langsung agar mengetahui apa yang sebenarnya terjadi saat itu.

Karena kuatnya ego dan gengsi dimasa yang lalu, menyebabkan penyesalan dimasa yang akan datang. Tak tanggung-tanggung, beberapa orang-orang "penting" menjadi korban keegoisan seseorang.

Siapa yang berlaku demikian???

Makanya buku ini harus jadi bacaan sejarah yang “Wajib” di baca.


Buang jauh dari diri kita sifat egois, gengsi, dendam dan angkuh apalagi bersumpah dengan berlebihan. Kelak, dimasa yang akan datang, bukan hanya kita yang menanggung akibatnya tetapi orang-orang terdekat pun bisa terkena imbas sifat egois, gengsi, dendam dan angkuhnya kita.



Mau tahu seperti apa akhir dari kisah Mahabrata…?? Baca aja sendiri…hehe




*****

Judul : The Palace of Illusions
Penulis : Chitra Banerjee Divakaruni
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-22-4556-1

11 comments:

  1. wah, bulan ini kayaknya ditahan dulu deh...masih ada antrian buku yang harus dbaca..
    (Baca: Bokek)

    ReplyDelete
  2. Hmmm, Ding, doakan, bukuku -yg insyaAllah diterbitkan GPU jua- akan keluar akhir tahun ini :D

    ReplyDelete
  3. iya ka...di do'akan juga kok..ntar kalau dah terbit kasih tahu fathur ya ka..biar bisa jadi pembaca pertama

    ReplyDelete
  4. Asik, calon pembeli pertamaaaaaaa cet. I.
    *komat kamit biar editing segera kelar, bahuku sampe nyeri, huhuhu*
    Curcol sama adik, hihihi...

    ReplyDelete
  5. aku sukaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa banget buku ini

    ReplyDelete
  6. hehe....kalau boleh tau, suka sama bagian apanya mbak....
    cerita, tokoh, atau yang lainnya..hehe

    ReplyDelete
  7. bahasa yg dipakai bagus, memberikan kesan bukan sekedar epik, tp ada hati dan jiwanya.. Sudut pandang yg diambil ga biasa.. Secara keseluruhan jadi indah bgt..

    ReplyDelete