Wednesday, October 6, 2010

Wasiat Emas Imam Abu hanifah




Oleh: http://www.facebook.com/profile.php?id=1289023893

Ini adalah wasiat imam abu hanifah kepada muridnya Yusuf bin Khalid, ketika ia telah merasa cukup dalam menuntut ilmu kepada abu hanifah dan pulang ke kampungnya Basrah. Berikut wasiat emas sebagai pembekalan tersebut, para ulama menamakannya “Wasiat Emas”

“ Jika kamu salah berinteraksi dengan masyarakat, mereka akan menjadi musuhmu, sekalipun mereka bapak dan ibumu, tetapi jika kamu berinteraksi dengan baik, sekalipun mereka bukan kerabatmu, mereka akan menjadi seperti bapak dan ibumu”.

“ Jika kamu telah masuk Basrah, orang akan menjemputmu, mengunjungimu serta mengetahui dengan persis hak-hak kamu, maka posisikan tiap-tiap individu sesuai dengan kedudukan mereka, hormatilah orang-orang terhormat, muliakan para ulama, hormati orang-orang tua, bersahabatlah dengan lemah lembut, dekatilah orang-orang awam, pergauilah orang-orang baik, jangan menghina siapapun, dan jangan membuka rahasiamu kepada siapapun, jika mempercayai siapapun sebelum kamu mengujinya, jangan menerima hadiah.”

“Sebaiknya kamu mengikuti kemauan masyarakat, sabar, baik budi pekerti, lapang dada, berpenampilan baik, perbanyak pakai minyak wangi, berlemah lembut, tidak banyak mencela sehingga sulit untuk berbuat adi, peliharalah shalatmu, shadaqahkan makananmu, karena orang bakhil tidak akan bisa dijadikan pemimpin, kunjungi orang-orang yang mengunjungimu”

“Dan berbuat baiklah terhadap orang yang berbuat baik bahkan terhadap orang yang berbuat jelek kepadamu, carilah ilmu, beramar ma’ruf, tinggalkan seluruh orang yang menyakitimu, jenguklah sendiri temanmu yang sakit, carilah tahu tentang temanmu yang lama tidak kamu jumpai, terhadap kawan yang tidak mau tahu tentang kamu jangan sampai kamu tidakm mau tahu tentang dia, sambunglah silaturrahmi terhadap orang yang memutuskannya, hormati siapapun orang yang datang kepadamu, ucapkan selamat kepada kawanmu yang sedang mendapatkan kebahagiaan, ikutlah berbela sungkawa terhadap yang sedang ditimpa musibah, dan terhadap yang tertimpa musibah kamu ikut merasakan sakit bersamanya .”

“Siapapun yang mendorongmu untuk bangkit maka bangkitlah bersamanya, dan siapa saja yang meminta pertolonganmu maka tolonglah, tunjukkanlah empatimu terhadap masyarakat sebisa yang kamu mampu, dan terbarkanlah salam”

“Jika kamu bertemu dengan mereka ditempat berbeda atau dalam suatu masjid kemudian lalu dilontarkan beberapa masalah dan ternyata apa yang disampaikan itu berbeda dengan pendapatmu, Jangan Berkomentar, tapi jika kamu ditanya, lalu kamu mendiskripsikan apa yang diketahui mereka lalu kamu berpendapat selain itu, dengan mengatakan masalah ini begini, dengan alasan begini, jika mereka mendengarkan apa yang kamu sampaikan itu, mereka akan segera menilai kedudukan dan kredibilitasmu ”

“Perlakukan manusia sebagaimana engkau memperlakukan dirimu sendiri, rhidalah seperti kamu ridha terhadap dirimu sendiri, mintalah pertolongan kepada dirimu dengan menjaganya dan mengontrol kondisinya, janganlah membebani manusia sesuatu apa yang tidak mereka bebankan kepadamu, kedepankan niat baik kepada mereka, pakailah kejujuran, buanglah kecongkakan jauh-jauh, janganlah sekali-kali kamu berkhianat walaupun mereka mengkhianati kamu, pegang tegunglah kesetiaan dan takwa, Allah akan selalu bersamamu. ”

No comments:

Post a Comment