Monday, September 6, 2010

[Travelling] 2 Hari di Kebun Sawit dan Karet

Tanah Bumbu, eits jangan salah. Kali ini saya bukan menulis dan membahas tentang tanah yang bisa dijadikan bumbu (baca: dapur). Melainkan sebuah kabupaten-kota yang saya kunjungi beberapa waktu lalu.

Bagi yang sudah pernah ke Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan, setidaknya sudah dapat bayangan dan mengetahui walau sedikit tentang Tanah Bumbu ini.

Ya, Tanah Bumbu merupakan nama sebuah daerah. Tepatnya adalah sebuah Kabupaten pemekaran yang berada di Kalimantan Selatan. Secara geografis Kabupaten Tanah Bumbu terletak di antara: 2* 52’ – 3* 47’ Lintang Selatan dan 115* 15’ – 116* 04’ Bujur Timur.

Pusat (Ibu) kota berada di Batulicin. Jangan kalian tanya kepada saya kenapa namanya kok aneh seperti Tanah Bumbu, Batu licin, dsb. Karena saya juga tak mengetahui asal-muasal nama kota ini.


Memiliki karakteristik (kontur) daerah yang berbukit-bukit. Kabupaten-Kota yang kaya akan hasil tambang dan perkebunan (kelapa sawit-karet) ini berbatasan langsung dengan daerah Kotabaru, Pleihari, Martapura dan Tanah Grogot (Kaltim).


Perjalanan Banjarmasin-Batulicin dengan mobil memakan waktu kurang lebih 5 Jam perjalanan  (baca:stabil). Hampir mirip dengan perjalanan Jakarta-Bandung. Akses jalan yang dilalui sangat mudah, kiri kanan jalan dihiasi perbukitan-gunung dan perkebunan penduduk.  Kalau Jakarta-Bangdung kita disuguhi pemandangan gunung dan Kebun teh, Nah kalau Banjarmasin-Batulicin melulu kebun Karet-Kelapa sawit.

Selain warga pribumi, penduduk yang tinggal sebagian besar warga pendatang. Menurut informasi masyarakat sekitar, banyak pekerja tambang yang berasal dari luar daerah. Mata pencaharian penduduk pun beragam, dari petani, pedagang, nelayan bahkan para pekerja tambang.

Dengan demikian, wajar saja daerah ini berkembang begitu cepat karena
didukung oleh sumber daya alamnya yang melimpah. Baik dari hasil tambang-perkebunan (sawit dan karet) hingga perikanan (budidaya udang-lobster).


Karena kali pertama saya mengunjungi kota ini, jadi wajar saja saya agak bingung dengan kota yang luasnya 5.066,96 km² atau 13,50 persen dari total luas Provinsi Kalimantan Selatan. Wah, payah ya... kok bisa warga kalimantan, belum pernah ke daerahnya sendiri. (menertawakan diri sendiri). Ya, begitulah..sekarang kan sudah, daripada tidak sama sekali.

Saya sedikit menyayangkan tentang kota yang mempunyai Slogan "BERSUJUD" (Bersih, Syukur, Jujur dan Damai) adalah buruknya perencanaan dan tata kota di beberapa titik tertentu.

Huhh, bagaimana tidak, memasuki kawasan pusat perekomian (Perkantoran-perdagangan) debu-debu berterbangan di sepanjang jalan.Kondisi jalan rusak parah, kabut debu jika cuaca kering dan becek seperti berlumpur ketika jalan diguyur hujan. Belum lagi pembangunan ruko-ruko yang tak membuat dan memperhitungkan saluran-drainase air, diperparah dengan lebar jalan (kota) yang sempit dan dibawah elevasi lantai bangunan.

Perkiraan saya, 1-2 tahun lagi jalan tersebut dapat dijadikan kolam ikan alias banjir. Padahal Intensitas lalu-lintas jalan tersebut sangat padat. Tapi saya juga dihibur dengan kawasan lainnya yang sedang digarap untuk menjadi kawasan percontohan dan rencananya akan dijadikan pusat pemerintahan. (Yahh, mestinya jangan pilih kasih dong ya-alias pemerataan pembangunan).

Seperti ciri khas daerah Kalimantan Selatan pada kota lainnya, dikota ini kita begitu mudah menemui rumah-rumah Ibadah (Mesjid dan Mushalla). Apalagi di daerah saya, punya 1 mesjid/mushalla di setiap RT yang jaraknya paling jauh 500meter.


Secara keseluruhan kota ini termasuk salah satu kota yang sukses dan cepat dalam hal peningkatan perekonomian dan pembangunan khususnya di Kalimantan Selatan.


Mesjid Agung Al-Azhar, Tanah Bumbu



Catatan ngga jelas, tapi setidaknya sudah merekam apa yang saya lihat, dengar dan rasakan langsung dikota ini.
03092010

Sumber data: Wikipedia
Sumber gambar: Mbah google lupa ngasih alamat linknya

18 comments:

  1. Klw dr kalbar ke kalsel lewat mana ya *msh ga hafal tanah kelahiran :)

    ReplyDelete
  2. ada liat tambang bijih besi kaga???
    sadis ane liat na gan

    ReplyDelete
  3. kata temen2 di Kalimantan tengah sih jalur-Jalan Darat ke Kalbar ada, cuma medannya aja yang sulit dan berat. Saat ini sih alternatifnya Kalsel-Kalbar-Kalsel cuma dengan pesawat itupun transit dulu di Jakarta. Tapi ada juga lho pesawat langsung Banjarmasin-Pontianak dengan pesawat kecil KALS**R.

    klw blh tau di Kalbar dimana?? salam kenal ya....

    ReplyDelete
  4. sama ka...baru sekali itu juga....

    padahal pleihari ma tanbu, deketan tuh...hehe

    ReplyDelete
  5. yang bijih besi, aku ga lihat bud...tp kalo Batubara persis didepan mata, dibawa hingga ke pelabuhannnya

    ReplyDelete
  6. hehe...Kalimantan ternyata luas bangett lhoo....
    *baru nyadar, hehe*

    dan masih banyak wilayah kalimantan yang belum dikunjungi, termasuk Kalimantan Barat

    ReplyDelete
  7. Kalau mesjidnya beneran (Asli)...dan memang megah..
    cuman yang difoto itu telah di edit bagian pemandangan sekitarnya..

    ReplyDelete
  8. klo g salah emang pulau paling luas kalimantan kan ya..

    hehe,, klo aq pernah nyampe kalsel itu pun lewat doang.. hehe

    ReplyDelete
  9. Yuppp, bener banget...

    pernah ke Kalsel ya?? kapan?? ngapain?? kemana?? (kyk wartawan ajah, hehe)

    ReplyDelete
  10. hehe seandainya ada ekspedisi jelajah kalimantan pengen ikut daptar.

    dulu pas masih SD,, mau ke Semarang,, naik kapal. dari Bontang - KalTim,, naik bis ke Banjarmasin 1 hari. trus ke pelabuhannya,, tu kan cuma lewat aja. (kyk artis ajah, hehe)

    *btw ni kagak ade photony?

    ReplyDelete
  11. sama....kalau ada pengen ikutan juga.Kepengen sekali ke Kalbar dan Berau...hehe
    kemarin ada kegiatan susur sungai Kapuas (kalsel-Kalteng) lho,

    Mbak Desti asli Bontang ya?? beberapa waktu lalu saya sempat kesana juga lho..

    *info ga penting, hehe*

    ReplyDelete
  12. wah g tw saya klo ada.

    di Bontang numpang lahir + gede. masih kuliah di Jogja. tp skrg lagi mudik ^^

    ohya? dlm rangka apa? Bontangnya maen ke mana?

    ReplyDelete
  13. wah..itu sih berarti sudah jadi tanah kelahiran..hehe

    sudah lama juga sih..ke Bontang dalam rangka menunaikan tugas dan kewajiban aja,
    sempat keliling-keliling bontang ngelihat obor PT.Badak malam hari,

    nih ada rekaman kejadiannya: http://faturkatupat30.multiply.com/journal?&=&page_start=40

    mohon maaf, tulisannya jelek dan asal2an aja waktu itu

    ReplyDelete
  14. Baru tau kalau nama mesjid itu adalah mesjid al azhar. kmrn sempat shalat dhuhur dsana. mesjid yg megah tp syng dbngun dtmpt yg jauh dr perumahan. mudah2n yg bngun tu mesjid ga dosa krn bngun mesjid sbesar itu tp jarang atau sdkt yg shalat dsana.
    btw, emank parah bnget kota nya btulicin, krusakan alam dmana2, pmbngunan ga brjalan maximal, ga sesuai dg hsl alam mereka yg mlimpah ruah. dan sayangnya sdkt byk pnduduknya jd pongah, mrasa kota mreka kota yg kaya krn kekayaan alamnya td. tp knyataan yg trlihat bertolak blkng, krn skaya apa pun sbuah kota tp kalau pmbngunan dan tata kota nya jelek, itu sama saja dgn nol besar. sharusnya kab. tanah bumbu bs semegah kutai kartanegara - kaltim, bhkn lebih.

    ReplyDelete