Thursday, February 18, 2010

[Perjalanan] Seri 2 Pasar Terapung

Apa kabar teman-teman, saudara-saudariku, Bapak-bapak-Ibu-Ibu, siapa yang punya anak tolong aku…ehhh salaah2…apa kabar kalian semua??? Semoga tak bosan membaca catatan-catatan (perjalanan) saya.

Hari ini (Kamis, 18 Febr 2010) saya ke Pasar terapung lagi…(info ngga penting). Bagi yang sudah pernah kesana, baca lagi aja catatan saya biar bernostalgia dengan suasana negeri eh
kota seribu sungai (sekarang ga seribu lagi mungkin tersisa 150 aja kali ya!!!) .


Bagi yang belum pernah nikmati aja catatan fathur kali ini biar kalian “Kacar” alias Kesengsem (bener:ya) dengan Pasar terapung yang terkenal dan pernah jadi Ikon televise swasta nasional itu.
Ngga bosan-bosannya saya pergi ke pasar terapung. Maklum lagi dinas, pas kebetulan ada teman2 dari Kantor Pusat yang ingin berwisata kesana.


Awan mendung menjemput kami di dermaga persis depan Mesjid Pangeran Suriansyah. Konon katanya mesjid ini adalah mesjid tertua yang ada di Banjarmasin. Bisa dilihat dari Arsitektur Bangunannya yang bergaya kerajaan. Material yang digunakan asli dari kayu besi khas Kalimantan. Walaupun sudah ada pemugaran, mesjid ini tetap kokoh dengan pilar Ulin besar penyangganya. Beratap sirap dan beragam corak menghias dinding yang terbuat dari kayu pula.



Hari ini air di sungai agak surut, membuat jarak ketinggian dermaga dan tempat berpijak perahu. Memang akhir-akhir ini air pasang saat matahari terbenam dan surut saat pagi menjelang siang. Setahu saya pasang-surutnya air laut dan sungai dipengaruhi oleh besar kecilnya bulan.

“ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut embawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air , lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
QS. AL-baqarah 164.


Kami datang tepat pada waktunya, momen saat pedagang-pedagang dari pelosok sungai berkumpul sekitar jam 6 pagian, walau langit masih gelap. Namun tidak mengurangi semangat sedikitpun para “bussines man” Floating Market. Dari anak kecil hingga yang tua renta, masing-masing menjajakan dan membarter barang mereka dengan keperluan sehari-hari.


Barang yang dijual dipusat keramaian pasar umumnya adalah buah-buahan dan sayur-sayuran. Ada juga sih makanan. Kalau mau cari ikan ada tempat khususnya juga lho, biar ga amis dan bau kayak di pasar2 tradisional ituhh. Mau cari ikan laut, ikan air tawar atau ikan yang aneh-aneh ada di pasar terapung di dekat Pabrik Pertamina. Letaknya ngga terlalu jauh juga dengan sentranya pasar terapung. Kira-kira 5 menit perjalanan dari pasar terapung dan Pulau kembang jika kecepatan “kelotok” sedang-sedang saja…kira-kira berapa KNOT ya??? Di kelotok ga ada spedometernya sih???


Pasar mulai agak sepi di jam 8an. Karena penjual dan pembeli masing-masing harus pulang ke rumahnya masing-masing sebelum panas matahari menyengat kulit mereka. Walaupun sudah dikasih SUNBLOCK dengan merk PUPUR DINGIN.

Sebagai bahan informasi kepada kalian semua kalau sewa perahunya tergantung negosiasi dari kita???
Standarnya sih 150ribuan. Itu sudah puas dah. Mau keliling Banjarmasin via sungai sampai ke Rumah makan tp seringkali kitanya aja bosan kelamaan (dulu saya aja sampae mabok, hingga saat tidur dikamar rasanya seperti terombang-ambing diatas kapal).

Dan jangan khawatir kalau kalian ngga kebagian atau kehabisan perahu. Karena di daerah yang bernama KUIN ini telah lama dan banyak menyediakan Jasa PErahu Kelotok. Karena di kampong KUIN (jalan Pangeran ini) dipenuhi para pelaut, nelayan atau apa saja berkaitan dengan matapencaharian melalui sungai dan laut.


rute yang paling enak dan menyenangkan habis pasar terapung adalah lanjut ke Pulau kembang disambung wisata kuliner dengan beberapa pilihan menu makan seperti Nasi kuning, Lontong, ketupat Kandangan atau Soto Banjar....(semua perjalanan melewati sungai kecil menerobos kolong jembatan dan rumah lanting warga...behhh serasa naik gondola di Venesia tu pang...hehe.

Kalau liburan berdua atau pasangan yang lagi Honeymoon, dengan menyediakan uang 300ribuan bakalan sudah menikmati pesona Seribu sungai….

Karena fathur dah sering ke Pasar terapung, jadi fathur bayangin aja wisatanya seperti melewati kanal2 dibelanda, melewati bawah jembatan beton diantara indahnya padanan dan susunan rumah tua. Behhh apalagi pas berduaan dengan pasangan….anggap aja paman kelotoknya sebagai tukang dayuh gondola yang kita tumpangi menyusuri sisi-sisi kota italia di venesia…kwkwkwkwkkkkkkk

18022010 at 10:18am

No comments:

Post a Comment