Sunday, February 7, 2010

[Perjalanan] Tepat Sasaran


Belum sempat aku menyelesaikan catatan perjalanan ke jogja dan jawa tengah kemarin…eh Boss memberikan aku tugas lagi untuk berwisata.
Wisata kali ini Cuma dengan Ibu dan anak beliau. Parahnya pemberitahuan Ibu bakal berwisata infonya baru ku ketahui jam 9 malam sebelumnya.

Wisata yang dipilih memang masih dalam lingkungan Kal-sel yaitu pasar terapung. Namun biasanya untuk mendapatkan kepuasan dan perjalanan yang menyenangkan sebaiknya persiapan wisata ke “Floating Market” ini minimal satu hari sebelumnya.

Booking “klotok” VIP, beli snack enak, siap-in pelampung (jaga-jaga) dan perekam gambar…kamera. Belum lagi cari teman cewe buat mendampingi Ibu di Perahu.

Akhirnya terpilih lah 2 orang teman seangkatanku dan ibu sendiri sudah akrab dengan mereka, karena bawaan mereka yang sopan dan santun serta supel, sehingga Ibu jadi nyaman dan nyambung jika IBu ajak mereka berbicara.

**********

I Open my eyes.. I try to see…but I’m blinded by the with light……..
nada Alarm di hp ku berbunyi.
memang sengajaku setting berbunyi demikian dan tepat di jam 4 pagi.
mata masih ngantuk, karena tadi malam tidurnya kemalaman.
Diantara kesadaran, langsung saja “UNTITLED nya SIMPLE PLAN” ku matikan..
Bangun sebentar.

Ah..masih ngantuk..tidur lagi aja…(kata hati)
Biasakan Disiplin dong…(kata hati lagii)
Akhirnya ku paksakan bangun dan bangun.
Menjelang malam akan habis. Fajar sudah mau menampakkan batang hidungnya.
Membuat air dikamar mandi diperkirakan mencapai 20O Celcius.
Tak banyak kata...
segera mandi, shalat malam, dan berangkatt….

Sampai dikantor yang sepi dan lengang. Langsung saja kuambil kunci mobil berlabel binatang sejenis kucing yang bertaring panjang.
Biru tua adalah cirinya.
Melaju diantara kesepian jalanan, aku harus menjemput 2 orang teman tadi…berharap takkan KECEWA seperti BCL…(sedetik menunggumu disini seperti seharian..hahayy)
Karena wisata Pasar terapung adalah wisata yang hanya bisa dilihat pada waktu-waktu tertentu. Lebih tepatnya Cuma dipagi hari sebelum matahari menyapa cokelatnya sungai barito.
Maka jangan sampai terlambat, mengangkat sauh dan melabuhkan perahu menuju pasar bergoyang.

Seperti seorang supir angkutan umum yang menjala penumpang di setiap pinggir jalan. Aku mencoba bersabar menunggu 2 orang teman. Pantas saja banyak yang bilang, bisa bakalan lama menunggu wanita yang fitrahnya suka dandan..(hahhhaaayyy sorry ya cewe2)

Akhirnya raungan mesin diesel yang kukendarai itu sampai didermaga yang siap mengantar kami berwisata.

*****
Melanjutkan perjalanan dengan wisata kuliner, menuju Rumah Makan yang menyediakan makanan berkuah khas Kalimantan selatan, berlokasi dipinggir sungai membuat perjalanan pagi ini terasa sangat menyenangkan.

Makan bersama-sama dengan IBu, anak beliau dan teman2 sambil berbincang-bincang dengan tema2 kecil, diselingi beberapa candaan ibu dan teman2.
Tiba-tiba saja Ibu ada celetuk, seakan-akan mengarahkan sasaran tembak tepat ke jantungku….

“Fathur, kapan kamu menikah??? Biar nanti Ibu bisa dapat mantunya………”



Tak sanggup diriku menangkap dan mengembalikan peluru yang panas?????

Apakah ini bentuk cinta Ibu (istri) pimpinan kepadaku (yang sudah dianggapnya sebagai anak sendiri)

No comments:

Post a Comment